Self-Management Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Desa Tanak Beak Wilayah Kerja Puskesmas Narmada
Main Article Content
Abstract
Hipertensi disebut juga dengan istilah “Silent Killer”. Seseorang dikatakan huertensi jika sering ditemukan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekananDiastolik ≥ 90 mmHg. Dalam pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kejadian masyakat di desa tanak beak kecamatan narmada tentang self efficacy dengan self managemen pada lansia penderita hipertensi di Desa Tanak Beak wilayah kerja puskesmas Narmada Kabuten Lombok Barat. Masih rendahnya manajemen keperawatan diri pada lansia dengan hipertensi yang mendapatkan pengobatan jangka panjang dipengaruhi karena pengetahuan yang kurang kejenuhan dan rasa bosan sehingga program pengobatan tidak bisa berhasil. Lansia dengan hipertensi yang tidak memiliki keyakinan yang baik serta kurangnya manajemen perawatan diri sehingga menimbulkan komplikasi lanjut. Metode yang dilakukan dalam pengabdian ini dengan cara mengidentifkasi masyarakat yang mengidap hipertensi, selanjutnya dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan diberikan materi terkait selft efficacy dan self management. Dalam pengabdian ini ditemukan masyarakat yang mengidap hipertensi sebanyak 62 responden, dan setelah diberikan penyuluhan tentang selft efficacy dan self managemen masayarakat tersebut memahami cara mengendalikan dirinya supaya tidak kambuh hipertensinya. Dengan adanya kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk memahami pentingnya self efficacy dan self managemen yang baik untuk mengontrol dan menurunkan kejadian hipertensi didesa Tanak Beak wilayah kerja puskesmas Narmada Kabuten Lombok Barat.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
References
Agrina, D. (2018). kepatuhan lansia hipertensi dalam pemenuhan diet hipertensi. universitas riau.
Alitonang, W. M. (2020). Analysis Of Application Of Discharge Planning In Hypertension Patients On Patient Satisfaction Level. Journal of Applied Nursing and Health, 2(1), 16–21. https://doi.org/10.55018/janh.v2i1.88
Arvida. (2022). dukungan keluarga dan self efficcacy terhadap self manajemen penderita hipertensi. Jurnal Keperawatan Silampari, 5(no 2).
Dasar, R. . kementerian kesehatan. (2019). riset kesehatan dasar (rikesdas). kementerian kesehatan republik indonesia.
Fauziah, Y. (2021). hubungan antara efikasi diri dengan manajemen perawatan diri pada penderita hipertensi di puskesmas indrapura kabupaten batubara. Journal of Midwifery Senior, 4(no 2).
Khomsatun. (2019). Hubungan Dukungan Sosial dengan Rerilaku Manajemen Diri pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Pandak I Bantul DY Yogyakarta. Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Nursalam. (2016). metodologi ilmu keperawatan pendekatan praktis. In metodologi penelitian (4th ed.). salemba medika.
Patmawati. (2021). hubungan self efficacy dengan self management behavior pada pasien hipertensi dirumah sakit umum daerah majene. Journal of Health Education and Literacy (j-Health), 4(no 1).
Prabasari, ninda ayu. (2021). self efficacy, self care management, dan kepatuhan pada lansian hipertensi (studi fenomenologi). Jurnal Keperawatan Malang, 6(no 1).
Rusminingsih, E. (2021). hubungan efikasi diri dengan self care management pada penderita hipertensi didesa karanglo, klaten selatan. Prosiding Seminar Nasional UNIMUS, 4.
Suryani, L. (2019). Effectiveness Of Home Visit On Drug Compliance In Adult Hipertens In Gadung Puskesmas Buol District. Journal of Applied Nursing and Health, 1(1 SE-Articles), 1–5. https://janh.candle.or.id/index.php/janh/article/view/75